Paralayang
Paralayang (bahasa Inggris:
paragliding) adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain
(parasut) yang lepas landas dengan kaki untuk tujuan rekreasi atau kompetisi.
Pilot duduk di suatu sabuk (harness) yang menggantung di bawah sayap kain yang
bentuknya ditentukan oleh ikatan tali dan tekanan udara yang memasuki ventilasi
di bagian depan sayap.
Olahraga ini mulai muncul pada sekitar tahun 1980-an dan kejuaraan
dunia pertamanya dilangsungkan pada tahun 1989 di Kössen, Austria. Olahragaparalayang lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan
memanfaatkan angin. Angin yang dipergunakan sebagai sumber daya angkat yang
menyebabkan parasut ini melayang tinggi di angkasa terdiri dari dua macam
yaitu, angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang
disebabkan karena thermal (thermal lift).
Dengan memanfaatkan kedua sumber itu maka penerbang dapat terbang
sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Yang menarik adalah bahwa semua
yang dilakukan itu tanpa menggunakan mesin, hanya semata-mata memanfaatkan
angin.
Peralatan Paralayang
Peralatan paralayang sangat ringan, berat seluruh perlengkapannya (
parasut, harness, parasut cadangan, helmet ) sekitar 10 - 15 kg. Peralatan
paralayang juga sangat praktis karena dapat dimasukkan ke dalam ransel yang
dapat digendong di punggung.
Perlengkapan pendukung terbang yang diperlukan antara lain variometer,
radio/HT, GPS, windmeter, peta lokasi terbang, dll. Sedang perlengkapan pakaian
penerbang antara lain baju terbang/flight suit, sarung tangan, dan sepatu
berleher tinggi/boot.
Jenis parasut yang dipergunakan sangat tergantung dari tingkat
kemampuan penerbang dan berat penerbang. Setidak-tidaknya terdapat tiga jenis
parasut paralayang yaitu, parasut untuk pemula, parasut untuk penerbang
menengah, dan parasut untuk penerbang mahir. Ukuran parasut juga harus sesuai
dengan berat penerbangnya. Ukuran yang tersedia antara lain XS, S, M, L serta
LL untuk terbang berdua/tandem. Olahraga Paralayang juga sangat kecil
ketergantunganya dengan wahana lainnya.
Konsep terbang Paralayang sangat sederhana tetapi mengagumkan, terbuat
dari lembaran kain nylon yang dibentuk seperti sayap atau aerofoil yang
dihubungkan oleh tali-tali untuk sebagai cantolan tempat duduk penerbang (seat
harness). Dengan adanya gerakan saat melintasi di udara bebas maka lembaran
kain tersebut menggembung menciptakan tekanan dan membentuk sayap yang akhirnya
dapat diterbangkan.
Parasut paralayang adalah sebuah “pesawat terbang” yang melayang
menggunakan prinsip-prinsip aerodinamika seperti halnya pesawat Boing yang
berpenumpang ratusan orang itu. Bedanya penumpang paralayang sangat terbatas
hanya satu atau dua orang saja. Kecepatan terbang tertingginya juga
paling-paling hanya sekitar 50 km/jam. Untuk dapat lepas landas, seorang
penerbang paralayang memerlukan sebuah lereng bukit yang rata dengan kemiringan
sekitar 20 - 30 derajat, atau jika tak ada lereng, ditarik dengan mesin Winch
di lapangan terbuka pun bisa.