2 Museum Di Gedung Pemerintahan Jawa Barat yang harus anda tahu
Warga Bandung apalagi Jawa Barat
sudah mengenal yang namnya Gedung Sate, Tempat kantor pemerintahan Provinsi
sekaligus iconic Jawa Barat itu sendiri. Untuk yang belum tahu, Di Gedung Sate
sendiri Terdapat 2 museum bagi para pengunjung atau pelancong yang datang ke
Kota Bandung. Penasaran apa saja sih museumnya itu? Yuk simak penjelasan
berikut ini.
Gedung Sate berada di Jl. Diponegoro No.22, Citarum, Bandung Wetan, Kota
Bandung. Gedung yang dibangun dengan gaya arsitektur yang di campur antara Asia
dengan Eropa ini didirikan pada tahun 1920. Arsitektur Gedung Sate merupakan
hasil karya arsitek Ir. J. Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari
masukan maestro arsitek Belanda Dr.Hendrik Petrus Berlage yang diselesaikan
kurang lebih 4 tahun.
Back to the topik, jadi di Gedung Sate sendiri memiliki 2 Museum yaitu
Museum Pos Indonesia dan Musem di Gedung Sate. Museum Pos Indonesia berada di
sisi luar tepatnya di Jalan Cilaki no 73. Sedangkan Museum Gedung Sate berada
di bagian dalam Gedung Sate. Untuk pembangunannya sendiri Museum Pos Indonesia
lebih lama ketimbang Museum Gedung Sate yang beberapa bulan lalu baru di bangun
31 Januari 2018.
Seperti namanya, kedua Museum ini menceritakan kepribadian namanya.
Untuk Museum Pos Indonesia menceritakan sejarah Pos pada zaman penjajahan
Indonesia. Terdapat beberapa koleksi seperti perangko dan juga kotak pos pada
zaman dahulu. Tidak hanya itu Museum Pos Indonesia memperlihatkan surat emas dari
berbagai raja nusantara yang menjadi catatan sejarah perkembangan surat di
tanah air.
Sedangkan Museum Gedung Sate berisikan sejarah dari perkembangan Gedung
Sate itu sendiri. Dengan memadukan perkembangan teknologi zaman sekarang
membuat Museum tidak tampak membosankan. Pengunjung pertama memasuki
diperlihatkan bagian - bagian dari Gedung Sate mulai dari tembok, kaca bahkan
ada holgram mengenai gedung sate.
Di Museum yang berkapasitas 50 orang
ini pula menyuguhkan Augment Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Untuk ARnya
sendiri berisi konten pekerja dan kolenial Belanda pada zaman dahulu. Sedangkan
VRnya yaitu seolah - olah mengelilingi Gedunga Sate dengan balon udara.
Terakhir di suguhkan tontonan mengenai sejarah Gedung Sate selama 10 menit.
Jadi tidak hanya sebagai tempat wisata saja , tetapi memberikan edukasi
terhadap pengunjung mengenai sejarah Pos Indonesia dan Gedung Sate. Tempat yang
cocok untuk berwisata dan menambah wawasan pula tentang Indonesia